Blog ini adalah suara seorang pengelana - musafir kehidupan yang ingin berbagi inspirasi dari apa saja yang pernah di dapatnya kepada siapa saja yang sedang merindukan oase kehidupan...

Rabu, 17 Maret 2010

MENCINTAI HINGGA TERLUKA

Rumus cinta di dunia ini adalah take and give...
Rumus cinta Allah mencintai hingga terluka…

Wah…mampu gak ya, kita meneladaninya?
Bagaimana rasanya sebuah luka di tubuh kita?
Sekecil apa pun itu pasti kita merasa tidak nyaman…

Suatu ketika saya sedang membagikan lembaran-lembaran kertas soal test masuk sekolah karena terburu-buru menariknya satu lembar kertas menyayat jari saya…walau luka itu sangat kecil tapi karena jari adalah bagian tubuh yang sering dipakai dan kadang kena air tidak nyaman juga rasanya…
Itu adalah luka oleh karena kecerobohan saya sendiri yang patut saya dapat karena saya kurang hati-hati…tapi bagaimana dengan luka yang kita rasakan ketika kita sudah mencurahkan seluruh hidup kita untuk mencintai seseorang atau luka yang kita rasakan akibat kita mencintai seseorang dengan seluruh hidup kita?

Memang kita bukan Allah yang mampu mencintai kita hingga diri-Nya terluka. Terluka hatinya oleh ludahan dan makian orang banyak, terluka fisiknya oleh mahkota duri dan cambukan, terhimpit palang salib dan paku yang menembus tangannya…
Namun sebagai orang percaya mungkin kita patut belajar meneladani-Nya …

Kita tentu juga pernah merasakan terluka…
Ketika kita sudah mencintai orang tua kita namun orang tua kita seperti tidak pernah merasa terpuaskan apa yang kita lakukan selalu salah di matanya.
Ketika kita sudah mencintai suami atau istri kita namun dia mengabaikan kita…atau tidak membalasnya..
Ketika kita sudah mencintai anak kita tetapi dia malah mengatakan ”jangan campuri urusanku”…
Ketika kita sudah mengasihi saudara kita tetapi dia tidak tahu berterima kasih malah menjelekkan nama kita…
Ketika kita sudah mengasihi sahabat kita tapi dia mengkhianati kita…
Ketika kita sudah mengasihi tetangga kita tapi dia terlalu sering memanfaatkan kita…
Ketika kita mencintai seseorang namun tak terbalas…
Ketika mencintai seseorang yang tidak mungkin kita miliki…

Refleksi saya sangat singkat…
Yesus telah mengasihi kita hingga terluka, sampai kapan pun mungkin kita tidak akan pernah mampu menutup dan menyembuhkan luka-luka-Nya dengan perbuatan baik kita…karena itu kita tidak boleh jemu-jemu berusaha mengasihi orang lain…siapa pun mereka
Jika kita benar-benar pengikut Yesus yang sejati…maka kita harus siap mengikuti jejaknya yaitu mencintai orang lain hingga terluka…