Blog ini adalah suara seorang pengelana - musafir kehidupan yang ingin berbagi inspirasi dari apa saja yang pernah di dapatnya kepada siapa saja yang sedang merindukan oase kehidupan...

Selasa, 27 Juli 2010

FOLLOW YOUR HEART

FOLLOW YOUR HEART
(1 Timotius 1: 8-20)

Suatu hari ada seorang ayah dan anaknya hendak menjual kerbau ke pasar yang jaraknya agak jauh dari tempat tinggal mereka. Awalnya mereka berjalan beriringan sambil memegang tali pengikat kerbau. Semakin lama berjalan mereka mulai merasa lelah. Akhirnya si ayah menyuruh anaknya untuk naik ke atas kerbau untuk mengurangi lelah. Ketika si anak naik ke atas kerbau, orang-orang yang mereka jumpai berkata, "Dasar, anak kurang ajar. Ayahnya yang begitu tua disuruh berjalan, sedangkan dia enak-enakan duduk di atas kerbau." Mendengar hal ini, ayah dan anak sepakat untuk berganti tempat. Si ayah naik ke atas kerbau sedang si anak menarik tali kerbau. Di tengah jalan, orang-orang mengeluarkan pendapatnya, "Ayah seperti apakah dia? Begitu teganya membiarkan anaknya yang masih kecil berjalan dan menuntun kerbau sementara dia duduk enak di atas kerbau." Ayah dan anak berhenti mendengar komentar ini. Mereka berpikir keras bagaimana caranya agar mereka dianggap adil. Akhirnya mereka sepakat untuk berdua naik ke atas tubuh kerbau dan memakai tali pengikat sebagai kekang kerbau. Namun di tengah jalan, mereka mendengar orang banyak berkomentar, "Dasar manusia yang tidak berperi kebinatangan. Kerbau mau dijual dan dipotong saja, masih dipaksa harus menggendong mereka." Akhirnya apa yang ayah dan anak ini lakukan? Mereka berdua menggendong kerbau itu sampai ke pasar.

Dari cerita diatas kita jadi belajar bahwa menentukan pilihan yang benar tidaklah mudah, apalagi kalo kita harus ngikutin omongan banyak orang makin runyam…
Keputusan dan pilihan-pilihan apa yang biasa dihadapi oleh anak muda jaman sekarang?
• Memutuskan mau sekolah/ kuliah dimana…
• Memutuskan penjurusan/ bidang minat apa…
• Memutuskan profesi/ pekerjaan apa…
• Memutuskan mo jalan/ pacaran dgn ce/ co yang mana…
Apa yang paling menentukan dalam pengambilan keputusan yang kalian lakukan? Hati nurani kita

Timotius dipersiapkan oleh Paulus sebelum dia "dilepas" untuk mengajar dan memimpin jemaat Kristen. Ada tiga persiapan yang dilakukan oleh Paulus kepada Timotius.

Pertama, Paulus mempersiapkan Timotius untuk mengenali "musuh" dalam pelayanannya, yaitu para pengajar sesat (1 Tim. 1: 3-11).

Kedua, persiapan memaknai panggilan Tuhan sebagai dasar dari pelayanan Timotius. Paulus memakai pengalaman pribadinya yang berdosa, ditangkap oleh Kristus, dan diberikan kepercayaan untuk melayani Tuhan (1 Tim. 1: 12-17).

Ketiga persiapan yang dilakukan oleh Paulus, yaitu persiapan mental Timotius untuk menghadapi lapangan pelayanan(1 Timotius 1: 18-20)

Paulus mengingatkan bahwa tugas menggembalakan jemaat Efesus bukan tugas yang mudah. Timotius harus melakukan tugas ini dengan perjuangan. Kata "memperjuangkan perjuangan yang baik" (ay. 18) menunjukkan bahwa tugas ini harus dilakukan dengan usaha yang keras dan menghadapi rintangan. Perjuangan yang baik, menurut Paulus, hanya dapat dilakukan Timotius apabila didasari oleh iman dan hati nurani yang murni (ay. 18b).

Mengapa iman?

Dan mengapa hati nurani yang murni?

Perjuangan yang didasari oleh "iman" yang Paulus maksudkan adalah iman kepada Kristus. Ketika Timotius tetap berpegang pada iman kepada Kristus, maka secara otomatis pula dia akan mengajarkan segala sesuatu yang diajarkan oleh Kristus - bukan ajaran lain.

Kata "hati nurani" dalam bahasa Yunani digunakan istilah suneidesis. Kata ini sepadan dengan kata conscientia (Latin) atau conscience (Inggris). Apabila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, kata "hati nurani" ini berkaitan dengan kesadaran manusia. Kesadaran ini berkaitan dengan pengertian tentang yang baik dan buruk; yang benar dan yang tidak benar. Kesadaran ini yang mendorong manusia untuk bertindak sesuai dengan apa yang disadarinya. Apabila hati nuraninya berisi hal-hal yang jahat, maka dia akan melakukan tindakan yang jahat. Begitu pula sebaliknya dengan hati nurani yang baik.

Hal menarik lainnya dari nasihat Paulus adalah kata "iman" dan "hati nurani" yang disebutkan tanpa terpisah. Sekalipun kedua kata tersebut dibedakan, namun keduanya didekatkan menjadi satu "paket" yang menyatu dan tidak bisa dilepaskan. Dengan penyatuan kedua kata ini, seolah Paulus ingin menegaskan bahwa hati nurani yang berisi kesadaran untuk membedakan yang baik dan jahat - harus bersumber pada pengertian iman kepada Kristus. Sebab hati nurani manusia bisa saja berisikan hal yang jahat (Ibrani 10:22). Hanya orang yang beriman kepada Kristus maka hati nuraninya akan berisi hati nurani yang dapat membedakan benar dan jahat dengan terang kebenaran Kristus.

Inti dari perikop diatas menjelaskan pentingnya mengikuti hati nurani yang berdasarkan iman kepada Kristus dalam menentukan pilihan di hidup. Sebab selain suara manusia yang muncul dalam hati nurani, Tuhan pun dapat berbicara kepada kita melalui hati nurani.

Mari kita simak lagu Nugie yang berjudul "Lentera Jiwa" dan kita akan merefleksikan lagu tersebut.

LENTERA JIWA
By Nugie

Lama sudah kumencari
apa yang hendak kulakukan
segala titik kujelajahi
tiada satupun kumengerti
tersesatkah aku... di samudera hidup..
Kata-kata yang kubaca
terkadang tak mudah kucerna
bunga bunga dan rerumputan
bilakah kau tahu jawabnya
ini jalanku...inikah takdir

Kubiarkan kumengikuti suara dalam hati
yang selalu membunyikan cinta
Kupercaya dan kuyakini
murninya nurani menjadi penunjuk jalanku
LENTERA JIWAKU

Bahan Refleksi:
a.Pesan apa yang Nugie ingin sampaikan dalam lagu "Lentera Jiwa."
b.Mengapa suara hati/hati nurani disebut Nugie sebagai petunjuk jalannya?
c.Menurutmu, bagaimanakah caranya mengikuti hati nurani?